Bagi masyarakat Jatinangor pastinya tidak perlu pusing harus memilih kendaraan umum mana untuk menuju
Jalur 7 dan 6 ini telah beroperasi sejak tahun 1987. Selidik punya selidik...ternyata beroperasinya bus DAMRI ke Jatinangor karena adanya permintaan dari sejumlah mahasiswa terutama mahasiswa Fikom Unpad. Mereka meminta ada bus atau kendaraan yang khusus beroperasi ke Jatinangor. "Bus DAMRI bisa lewat tol juga karena adanya tuntutan dari mahasiswa Fikom Unpad yaitu Budi," tutur Lili, security Pangkalan DAMRI.
Lili yang menjadi security di Pangkalan DAMRI sejak tahun 1990an ini, mengatakan bahwa jalur 7 terdapat 16 bus dan jalur 6 sebanyak 10 bus.
Selain memudahkan transportasi masyarakat Jatinangor, bus DAMRI di sini juga membuka lapangan pekerjaan seperti pengamen, penjaja makanan kaki
Baiklah sebelum membahas keadaan fisik bus DAMRI, mungkin ini salah satu pengalaman yang dialami para DAMRIers secara psikologis. Saat memasuki bus, kita akan merasakan hawa panas membara. Beruntunglah jika mendapatkan tempat duduk, jika tidak? nikmati saja... tahu-tahu rasanya berjalan tanpa kaki. Sebelum bis berangkat, kita akan dihibur alunan musik nan silung. Akhirnya setelah hampir setengah jam menunggu, melajulah bus. Bus akan melewati sebuah jalan tol yang panjang dan menghipnotis penumpang untuk terlelap. Lepas jalan tol, kondektur masih menaikkan penumpang, sambil bilang,"Terus Neng ke dalem...", padahal yang di dalam sudah berusaha menahan nafas supaya badannya menipis. Perjalanan terus berlanjut,
Suasana psikologis timbul berdasarkam keadaan fisiknya.
Begitu juga bus, jika fisiknya kurang nyaman, maka penumpang akan merasa tidak puas bahkan kecewa. Sebenarnya bus DAMRI jalur 6 yaitu Elang-Jatinangor mengalami perbaikan atas permintaan mahasiswa. Sudah 3 tahun bus tersebut diganti, jadinya lebih nyaman dan beradab. Sedangkan bus jalur 7 yaitu Dipati Ukur-Jatinangor hanya diganti casingnya saja, sementara mesinnya tidak. Padahal penumpang lebih banyak menggunakan bus jalur 7.
Lili mengungkapkan, agar bus jalur 7 bisa diganti dengan bus baru, maka harus ada dukungan dari mahasiswa, mengingat kejadian 87 tahun yang lalu berhasil.
Nah...untuk DAMRIers yang berminat menuntut balik hak Rp 3000 nya, silahkan hubungi Pak Lili.
(Hanifah W. 2101 1006 0176)
3 komentar:
Hi Salam Kenal
Saya Wisnu Wardahana M.Siswa FIKOM 2000.
Ada bbrapa Info yg perlu sy tambahkan Damri Tol Bandung (Jalur 6 Elang- Jatinangor & Jalur 7 DU- Jatinangor baru beroperasi April 2002.
Yup betul yg meminta ke DAMRI dan menggalang dukungan Masyarakat dgn pengumpulan tanda tangan + Menayangkannya ke mdeia cetak dan elektronik kota Bandung adalah Anak FIKOM. Tapi namanya bukan Budi.
Selang setahun kemudian saat ia dan teman senagkatannya di UNPAD sedang KKN. Ia di tawari Bus AC Untuk di operasikan di jalur 7 Oleh Ka. Bag Operasional DAMRI Bandung.
Dan pada September 2003 beroperasilah DAMRI jALUR 7 DU- Jatinangor AC.
oH, ya sbg info tambahan sebelum adanya jalur 7 Tol. Jalur itu di tempuh sekitar 2 jam dan penuh sesak hingga miring. setelah adanya tol (waktu tempuh di april 2002) hanya sekitar 50 menit. Thanks
hihih yang bikin jalur tol protes euy.. yang bener ah kalo bikin tulisan di blog. coba telusuri fakta yang tepat,,
tapi sekarang DU-Jatinangor paling cepet 1 jam (jam2 sepi), ataw 1,5-2 jam (jam sibuk). bis2nya udah tua ga kuat lari di tol. memang ada armada baru, tapi itu juga 'lungsuran' dari jalur lain. jadi bukan 100% baru.
Posting Komentar